Angkatan Balai Pustaka Sastera_Indonesia

Karya sastera di Indonesia sejak tahun 1920 - 1950 , yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka . Prosa (roman]] , novel , cerita pendek dan drama dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair , pantun , gurindam dan hikayat dalam khazanah sastera di Indonesia pada masa ini.

Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastera Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa iaitu Bahasa Melayu-Tinggi , Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam Bahasa Bali , bahasa Batak dan bahasa Madura.

‘’’Karya sastera Angkatan Balai Pustaka’’’

  1. Azab dan Sengsara Seorang Gadis oleh Merari Siregar
  2. Binasa oleh Gadis Priangan
  3. Cinta dan Hawa Nafsu
  4. Siti Nurbaya oleh Marah Rusli
  5. La Hami
  6. Anak dan Kemenakan
  7. Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan oleh Nur Sutan Iskandar
  8. Karena Mertua
  9. Hulubalang Raja
  10. Katak Hendak Menjadi Lembu
  11. Salah Asuhan oleh Abdul Muis
  12. Pertemuan Jodoh
  13. Surapati
  14. Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis Sutan Sati
  15. Tak Disangka
  16. Tak Membalas Guna
  17. Memutuskan Pertalian
  18. Menebus Dosa oleh Aman Datuk Madjoindo
  19. Si Cebol Rindukan Bulan
  20. Sampaikan Salamku Kepadanya
  21. Kasih Tak Terlarai oleh Suman Hasibuan
  22. Mencahari Pencuri Anak Perawan
  23. Percobaan Setia
  24. Darah Muda oleh Adinegoro
  25. Asmara Jaya
  26. Tak Putus Dirundung Malang oleh Sutan Takdir Alisjahbana
  27. Dian yang Tak Kunjung Padam
  28. Anak Perawan Di Sarang Penyamun
  29. Di Bawah Lindungan Ka'bah oleh Hamka
  30. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
  31. Tuan Direktur
  32. Di Dalam Lembah Kehidupan
  33. Nji Rawit Tjeti Penjual Orang oleh I Gusti Njoman Pandji Sutisna
  34. Sukreni Gadis Bali
  35. I Swasta Setahun di Bedahulu
  36. Pembalasan oleh Said Daeng Muntu
  37. Karena Kerendahan Hati
  38. Pahlawan Minahasa oleh Marius Ramis Dayoh
  39. Putra Budiman

Nur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai 'Raja Pengarang Balai Pustaka' oleh sebab banyaknya karya tulisnya pada masa tersebut.